Sejarah Sultan Pemimpin Kerajaan Siak (1723-1946)
Sultan Pemimpin Kerajaan Siak (1723-1946) - Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah adalah gelar Raja Kecik ketika menjadi sultan johor ke-12.
Gelar tersebut digunakan pula ketika Raja Kecik menjadi sultan di Kerajaan Siak
yang memusatkan pemerintahan pertama kalinya di Buantan.
Raja Kecik adalah anak Sultan Mahmud Syah II yaitu Sultan Johor ke sepuluh. Sultan Mahmud syah II menjalankan pemerintahan kerajaan pada
tahun 16685-1699. Sultan Mahmud syah II itu adalah anak dari sultan Ibrahim
syah dengan istrinya anak paduka raja tun abdul jamil.oleh karena itu sultan
Mahmud masih kecil dan baru berumur sepuluh tahun, maka bunda bagindalah yang
memangku kerajaan namun yang berkuasa dalam pemerintahan yaitu paduka raja tun
abdul jamil yang mangkat tahun 1688.
Setelah itu pemerintahan di kendalikan oleh bendahara seri
maha raja tu habib abdul majid dan mengambil sultan Mahmud dari riau lalu di
bawanya pindah kenegeri johor dan bersemayam di kota tinggi yang terletak di
tepi sungai johor di hulu makam tauhid.
1) Misteri kerajaan siak
2) Sejarah kerajaan siak
3) Sejarah kerajaan siak sri indrapura
4) Kerajaan siak sumatera
5) Istana siak sri indrapura
6) Kerajaan siak adalah peninggalan sejarah kerajaan
7) Istana kerajaan siak melayu
8) Kerajaan siak indragiri
Sultan Mahmud syah II adalah seorang sultan yang memerintah
sejak masih kanak-kanak dan mangkat pada waktu baru saja menginjak dewasa. Di
lihat dari kepribadiannya menunjukkan dia tidak sebagai seorang pemimpin. Beasr
kemungkinan bahwa watak dan tingkah laku sultan Mahmud tersebut dikarenakan
baginda mengalami masa trasisi dari masa kanak- kanak memasuki dewasa.
Sultan Mahmud syah II adalah putra sultan johor ke-9 yang
bernama sultan Ibrahim dengan istrinya anak perempuan paduka raja tun abdul
jamil. Sedangkan sultan Ibrahim merupakan putra raja bajau yang menjadi yamtuan
muda Pahang dari tahun 1641 hingga tahun 1676. Tidak diketahui siapa istri raja
bajau yang menjadi bunda sultan Ibrahim ini. Kemudian ayah raja bajau adalah
raja Abdullah yang bergelar marhum tambelan yakni sultan johor ke-7 yang
memerintah dari tahun 1615 hingga tahun 1623.
Raja Abdullah adalah anak laki-laki dari pasangan sultan
muzaffar syah yang kawin dengan anak perempuan seri nara diraja Pahang dalam
hal ini telah mangkatnya raja omar ( sultan allijalla abdul jalil syah II )
dengan kerelaan raja Mansur putra sulong almarhum, bendahara paduka raja hendak
merajakan raja Abdullah jadi sultan johor akan tetapi raja Abdullah menolak
karena ia mehendaki abangnya raja Mansur yang menjadi raja.
Raja Mansur adalah saudara se ibu namun lain ayahnya dengan
raja Abdullah. Ibu mereka adalah anak perempuan seri nara biraja Pahang
sedangkan raja Abdullah adalah anak laki-laki dari sultan muzaffar syah.sultan
muzaffar syah adalah anak laki-laki dari sultan alauddin riayat syah II yang
menjabat sultan johor ke dua dan melanjutkan perjuangan ayahnya marhum Kampar
yang dikirakan menjadi sultan johor pertama yang kawin dengan tuan Fatimah yang
merupakan pewaris kerajaan johor.
Bunda raja kecik adalah Cik pung, Cik pung adalah istri
sultan Mahmud Syah II . sultan Mahmud syah di bunuh oleh Megat Seri Rama dengan
keris nya ketika hendak pergi shalat jum'at . alasan di bunuh nya baginda yaitu
baginda Sultan Mahmud Syah tidak mempunyai Zuriat , dan bendahara sebagai
warisan yang paling layak , bendahara Tun Abdul Jalil, anak bendahara Tun Abdul
Majid di angkat dan di bataklkan sebagai sultan johor pada tahun 1699 dengan
gelar sultan abdul jalil riayat syah IV.
Tidak lama setelah kemangkatan Sultan Mahmud Syah II pihak
kerajaan melakukan pemeriksaan terhadap semua perempuan di istana dan meminta
mereka bersumpah bahwa mereka tidak mengandung keturunan baginda. Ketika
baginda mendekati Cik Pung, Cik Pung berjanji bahwa sekitar nya ia mengandung
anak almarhum baginda yang mangkat di julang, dia tidak akan melihat anak
kandung nya itu.dengan adanya perjanjian itu maka selamat lah Cik Pung dari
aksi pembersihan yang dilakukan pihak kerajaan terhadap keluarga Sultan Mahmud
Syah II. Kemudian Cik Pung di sembunyikan oleh ayah nya laksamana johor yang
yang telah bersepakat terlebih dahulu dengan dengan pihak keluarga nya. Dalam
persembunyian nya itu Cik Pung melahir kan seorang anak laki-laki.
Semasa kecilnya raja kecik selalu bermain bersama
kawan-kawan sebayanya dipermakaman almarhum ayahandanya di Johor Lama, sambil
memakan pucuk-pucuk tanaman yang tumbuh di sekitar makam - Sejarah Sultan
Pemimpin Kerajaan Siak (1723-1946). Maka disinilah muncul suatu cerita
keajaiban raja kecik yang dimana kawan-kawan sepermainan raja kecik yang ikut
bermain dipemakaman itu mengalami muntah-muntah bahkan muntah darah, akan
tetapi raja kecik tidak demikian halnya, ia biasa-biasa saja tanpa ada
perubahan kesehan terhadap dirinya. Kejadian tersebut tentu saja tersebar
dikalangan masyarakat dan berkembang diseluruh negeri hingga sampai pula ke
telinga baginda di istana Johor.
Pada akhir tahun 1717 raja kecik mulai melancarkan serangan
utama terhadap Johor melalui selat Singapura menuju muara sungai Johor. Pada
awal Maret 1718 perahu-perahu angkatan perang raja kecik memasuki sungai Johor
dengan sokongan sebagai pihak seperti orang Minangkabau, orang Siak, orang
laut, orang Bintan. Sedangkan pembesar dan penduduk Johor dibawah raja negara
Temenggung Johor di Singapura ikut bergabung dengan pasukan raja kecik. Pada
tanggal 21 Maret 1718 sultan Abdul Jalil Riyayat Syah menyerah kalah. Dengan
tidak ada syakwasangka dan ikhlas raja kecik memberikan kebebasan kepada sultan
Abdul Jalil Riyayat Syah IV yang kemudian diangkat menjadi datuk bendahara di
kerajaaan Johor di bawah pemerintahan Raja Kecik. Raja Kecik sangat menghargai
datuk bendahara karena mengenang jasanya sampai tua ayahandanya sebagai sutan
Johor ke 10.
Ketika Raja Kecik menjalankan pemerintahan kerajaaan Johor,
ia memulihkan persahabatan dengan keluarga bendahara Abdul Jalili Riyayat Syah
dalam masa 2 bulan itu, Raja Kecik memingan Teuku Tengah Anak perempuan tertua
bendahara dengan tujuan untuk mempererat hubungan. Namun setelah Raja Kecik
memandang Tenku Kamariah anak bungsu bendahara, maka jatuh hatilah baginda
kepadanya dan membatalkan pertunangan dengan Teuku Tengah lalu kawin dengan
Tenku Kamariah. Maka dari peristiwa inilah bermulanya terjadinya perselisihan
antara Raja Kecik dengan putra putri bendahara Abdul Jalil yang merasa terhina
karena sikap Raja Kecik.
Hubungan baik mulai dialiri dengan marah dan dendam kesumat
ibarat api dalam sekam, di luarnya seperti tidak terjadi apa-apa namun dalamnya
sedang bergejolak api yang membakar namun bendahara tidak dapat berbuat apa-apa
selain menerima kehendak Raja Kecik meskipun Teuku Tengah menangis atas
keputusan Raja Kecik akan tetapi kehendak baginda tetap berlaku akhirya Raja
Kecik menikah dengan Teuku Kamariah. Fitnah yang beredar di masyarakat membuat
kedudukan raja kecik terancam .dari kejadian penculikan istri nya itu raja
kecik marah dengan diiringi dengan pasukan nya raja kecik segera mendatangi
kediaman bendahara Abdul Jalil untuk menjemput istrinya. Melihat kedatangan
raja kecik dan pasukannya akhirnya Abdul Jalil beserta keluarganya lari ke
pahang.
Pada Tahun 1719 pecahlah peperangan antara rakyat johor yang
memihak kepada bekas sultan johor dengan pihak raja kecik yang setia dengan
baginda kebanyakannya orang-orang yang bersama mengambil tahta kerajaan
johor.peperangan ini tidak dapat dielakkan lagi karena masing-masing pihak
sudah tidak dapat menahan diri lagi namun kekalahan berada dipihak bekas sultan
johor kemudian berpihak ke pahang. Dikarenakan keadaan Johor sudah tidak aman
lagi, maka Raja Kecik pun pindah bersemayam ke Bintan Riau dan membangun negeri
Riau, membuat istana bunga lawang emas, pintu berukir emas dari sanalah baginda
menjalankan pemerintahan kerajaaan Johor lama.
Raja Kecik mengirim Laksemana sekam dengan pasukannya yang
terdiri dari hulubalang dan pendekar yang terlatih menjemput bekas sultan itu
di Pahang. Sikap Raja kecik yang menjemput bekas sultan Johor itu ke Riau
mengandung banyak makna selain sebagai sopan santun dan penghormatan kepada
yang lebih tua dan juga mmaksud lain.raja kecik tidak berniat membunuh bekas
sultan tersebut walaupun itu adalah musuh besarnya, namun bekas sultan ituk
tidak senang hati karena baginda itu terlalu baik dan bekas sultan itu meminta
untuk di bunuh.tengku tengah dengan abangnya tengku sulaiman mengadakan mufakat
untuk mengambil tahta kerajaan johor dari tangan raja kecik, dengan
mempergunakan opu-opu Bugis, Daeng perani, Daeng Celak, Daeng Menambun,dan
Daeng Melewa opu-opu menyambut baik permintaan sultan sulaiman putera Sultan
Abdul Jalil Riayat Syah.orang-orang ini ingin balas dendam karena raja kecik
telah ingkar janji di saat di bengkalis sewaktu ingin menyerang johor.
Dari tahun 1721-1722 berlaku peperangan antara raja kecik
dan tengku sulaiman yang di bantu oleh opu bugis yang lima saudara. Pertempuran
berlaku di antara angkatan perang bugis dengan angkata pperang raja kecik.pada
akhirnya raja kecik kalah dan mundur kembali ke siak, pada tahun 1723 tengku
sulaiman dinobatkan sebagai sultan johor yang ke 13 dengan gelar Sultan
Sulaiman Badrul Alam Syah pada tahun 1722-1760. Raja kecik menggalami kekalahan
sebanyak empat kali dan mendapat kan kemenangan satu kali.
Dihati raja kecik ingin membalas dendam untuk merebut
kembali kerajaan johor riau yang merupakan warisan dari ayahandanya.serangan
sering dilakukan kepulau bintan tempat bertahta sultan sulaiman dengan raja
mudanya namun serangan itu gagal karena pertahanan sultan sulaiman di bantu
oleh orang-orang bugis, Sultan Pemimpin Kerajaan Siak (1723-1946). Maka dari
itu peperangan ini tidak akan pernah selesai, yang menggakibatkan banyak nya
memakan korba dari kedua belah pihak.
Akhirnya raja kecik gelar sultan abdul jalil rahmat syah
dengan sultan sulaiman badrul alam syah melakukan perdamaian dan menghentikan
permusuhan dan peperangan, yang di aksikan oleh opu-opu bugis, orang-orang
besar kerajaan johor serta orang besar dari kerajaan siak, maka dari itu raja
keci menyerahkan regalia kerajaan johor riau kepada sultan sulaiman dan
kerajaan johor riau di serahkan kepada raja kecik.
Sumber / Daftar Pustaka
http://ms.wikipedia.org/wiki/Sultan_Abdul_Jalil_Rahmat_Shah.
Diakses pada tanggal 23 September 2014 Jam 20:10.
Nizami Jamil, dkk. 2010. Sejarah Kerajaan Siak.
Pekanbaru:
Lembaga warisan budaya melayu Riau.
No comments:
Post a Comment