Thursday, 21 September 2017

Sejarah Sultan Pemimpin Kerajaan Siak (1723-1946)

Sejarah Sultan Pemimpin Kerajaan Siak (1723-1946)


Sultan Pemimpin Kerajaan Siak (1723-1946) - Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah adalah gelar Raja Kecik ketika menjadi sultan johor ke-12. Gelar tersebut digunakan pula ketika Raja Kecik menjadi sultan di Kerajaan Siak yang memusatkan pemerintahan pertama kalinya di Buantan.

Raja Kecik adalah anak Sultan Mahmud Syah II yaitu Sultan Johor ke sepuluh. Sultan Mahmud syah II menjalankan pemerintahan kerajaan pada tahun 16685-1699. Sultan Mahmud syah II itu adalah anak dari sultan Ibrahim syah dengan istrinya anak paduka raja tun abdul jamil.oleh karena itu sultan Mahmud masih kecil dan baru berumur sepuluh tahun, maka bunda bagindalah yang memangku kerajaan namun yang berkuasa dalam pemerintahan yaitu paduka raja tun abdul jamil yang mangkat tahun 1688.

Setelah itu pemerintahan di kendalikan oleh bendahara seri maha raja tu habib abdul majid dan mengambil sultan Mahmud dari riau lalu di bawanya pindah kenegeri johor dan bersemayam di kota tinggi yang terletak di tepi sungai johor di hulu makam tauhid.

1) Misteri kerajaan siak
2) Sejarah kerajaan siak
3) Sejarah kerajaan siak sri indrapura
4) Kerajaan siak sumatera
5) Istana siak sri indrapura
6) Kerajaan siak adalah peninggalan sejarah kerajaan
7) Istana kerajaan siak melayu
8) Kerajaan siak indragiri

Sultan Mahmud syah II adalah seorang sultan yang memerintah sejak masih kanak-kanak dan mangkat pada waktu baru saja menginjak dewasa. Di lihat dari kepribadiannya menunjukkan dia tidak sebagai seorang pemimpin. Beasr kemungkinan bahwa watak dan tingkah laku sultan Mahmud tersebut dikarenakan baginda mengalami masa trasisi dari masa kanak- kanak memasuki dewasa.

Sultan Mahmud syah II adalah putra sultan johor ke-9 yang bernama sultan Ibrahim dengan istrinya anak perempuan paduka raja tun abdul jamil. Sedangkan sultan Ibrahim merupakan putra raja bajau yang menjadi yamtuan muda Pahang dari tahun 1641 hingga tahun 1676. Tidak diketahui siapa istri raja bajau yang menjadi bunda sultan Ibrahim ini. Kemudian ayah raja bajau adalah raja Abdullah yang bergelar marhum tambelan yakni sultan johor ke-7 yang memerintah dari tahun 1615 hingga tahun 1623.

Raja Abdullah adalah anak laki-laki dari pasangan sultan muzaffar syah yang kawin dengan anak perempuan seri nara diraja Pahang dalam hal ini telah mangkatnya raja omar ( sultan allijalla abdul jalil syah II ) dengan kerelaan raja Mansur putra sulong almarhum, bendahara paduka raja hendak merajakan raja Abdullah jadi sultan johor akan tetapi raja Abdullah menolak karena ia mehendaki abangnya raja Mansur yang menjadi raja.

Raja Mansur adalah saudara se ibu namun lain ayahnya dengan raja Abdullah. Ibu mereka adalah anak perempuan seri nara biraja Pahang sedangkan raja Abdullah adalah anak laki-laki dari sultan muzaffar syah.sultan muzaffar syah adalah anak laki-laki dari sultan alauddin riayat syah II yang menjabat sultan johor ke dua dan melanjutkan perjuangan ayahnya marhum Kampar yang dikirakan menjadi sultan johor pertama yang kawin dengan tuan Fatimah yang merupakan pewaris kerajaan johor.

Bunda raja kecik adalah Cik pung, Cik pung adalah istri sultan Mahmud Syah II . sultan Mahmud syah di bunuh oleh Megat Seri Rama dengan keris nya ketika hendak pergi shalat jum'at . alasan di bunuh nya baginda yaitu baginda Sultan Mahmud Syah tidak mempunyai Zuriat , dan bendahara sebagai warisan yang paling layak , bendahara Tun Abdul Jalil, anak bendahara Tun Abdul Majid di angkat dan di bataklkan sebagai sultan johor pada tahun 1699 dengan gelar sultan abdul jalil riayat syah IV.

Tidak lama setelah kemangkatan Sultan Mahmud Syah II pihak kerajaan melakukan pemeriksaan terhadap semua perempuan di istana dan meminta mereka bersumpah bahwa mereka tidak mengandung keturunan baginda. Ketika baginda mendekati Cik Pung, Cik Pung berjanji bahwa sekitar nya ia mengandung anak almarhum baginda yang mangkat di julang, dia tidak akan melihat anak kandung nya itu.dengan adanya perjanjian itu maka selamat lah Cik Pung dari aksi pembersihan yang dilakukan pihak kerajaan terhadap keluarga Sultan Mahmud Syah II. Kemudian Cik Pung di sembunyikan oleh ayah nya laksamana johor yang yang telah bersepakat terlebih dahulu dengan dengan pihak keluarga nya. Dalam persembunyian nya itu Cik Pung melahir kan seorang anak laki-laki.

Semasa kecilnya raja kecik selalu bermain bersama kawan-kawan sebayanya dipermakaman almarhum ayahandanya di Johor Lama, sambil memakan pucuk-pucuk tanaman yang tumbuh di sekitar makam - Sejarah Sultan Pemimpin Kerajaan Siak (1723-1946). Maka disinilah muncul suatu cerita keajaiban raja kecik yang dimana kawan-kawan sepermainan raja kecik yang ikut bermain dipemakaman itu mengalami muntah-muntah bahkan muntah darah, akan tetapi raja kecik tidak demikian halnya, ia biasa-biasa saja tanpa ada perubahan kesehan terhadap dirinya. Kejadian tersebut tentu saja tersebar dikalangan masyarakat dan berkembang diseluruh negeri hingga sampai pula ke telinga baginda di istana Johor.

Pada akhir tahun 1717 raja kecik mulai melancarkan serangan utama terhadap Johor melalui selat Singapura menuju muara sungai Johor. Pada awal Maret 1718 perahu-perahu angkatan perang raja kecik memasuki sungai Johor dengan sokongan sebagai pihak seperti orang Minangkabau, orang Siak, orang laut, orang Bintan. Sedangkan pembesar dan penduduk Johor dibawah raja negara Temenggung Johor di Singapura ikut bergabung dengan pasukan raja kecik. Pada tanggal 21 Maret 1718 sultan Abdul Jalil Riyayat Syah menyerah kalah. Dengan tidak ada syakwasangka dan ikhlas raja kecik memberikan kebebasan kepada sultan Abdul Jalil Riyayat Syah IV yang kemudian diangkat menjadi datuk bendahara di kerajaaan Johor di bawah pemerintahan Raja Kecik. Raja Kecik sangat menghargai datuk bendahara karena mengenang jasanya sampai tua ayahandanya sebagai sutan Johor ke 10.

Ketika Raja Kecik menjalankan pemerintahan kerajaaan Johor, ia memulihkan persahabatan dengan keluarga bendahara Abdul Jalili Riyayat Syah dalam masa 2 bulan itu, Raja Kecik memingan Teuku Tengah Anak perempuan tertua bendahara dengan tujuan untuk mempererat hubungan. Namun setelah Raja Kecik memandang Tenku Kamariah anak bungsu bendahara, maka jatuh hatilah baginda kepadanya dan membatalkan pertunangan dengan Teuku Tengah lalu kawin dengan Tenku Kamariah. Maka dari peristiwa inilah bermulanya terjadinya perselisihan antara Raja Kecik dengan putra putri bendahara Abdul Jalil yang merasa terhina karena sikap Raja Kecik.

Hubungan baik mulai dialiri dengan marah dan dendam kesumat ibarat api dalam sekam, di luarnya seperti tidak terjadi apa-apa namun dalamnya sedang bergejolak api yang membakar namun bendahara tidak dapat berbuat apa-apa selain menerima kehendak Raja Kecik meskipun Teuku Tengah menangis atas keputusan Raja Kecik akan tetapi kehendak baginda tetap berlaku akhirya Raja Kecik menikah dengan Teuku Kamariah. Fitnah yang beredar di masyarakat membuat kedudukan raja kecik terancam .dari kejadian penculikan istri nya itu raja kecik marah dengan diiringi dengan pasukan nya raja kecik segera mendatangi kediaman bendahara Abdul Jalil untuk menjemput istrinya. Melihat kedatangan raja kecik dan pasukannya akhirnya Abdul Jalil beserta keluarganya lari ke pahang.

Pada Tahun 1719 pecahlah peperangan antara rakyat johor yang memihak kepada bekas sultan johor dengan pihak raja kecik yang setia dengan baginda kebanyakannya orang-orang yang bersama mengambil tahta kerajaan johor.peperangan ini tidak dapat dielakkan lagi karena masing-masing pihak sudah tidak dapat menahan diri lagi namun kekalahan berada dipihak bekas sultan johor kemudian berpihak ke pahang. Dikarenakan keadaan Johor sudah tidak aman lagi, maka Raja Kecik pun pindah bersemayam ke Bintan Riau dan membangun negeri Riau, membuat istana bunga lawang emas, pintu berukir emas dari sanalah baginda menjalankan pemerintahan kerajaaan Johor lama.

Raja Kecik mengirim Laksemana sekam dengan pasukannya yang terdiri dari hulubalang dan pendekar yang terlatih menjemput bekas sultan itu di Pahang. Sikap Raja kecik yang menjemput bekas sultan Johor itu ke Riau mengandung banyak makna selain sebagai sopan santun dan penghormatan kepada yang lebih tua dan juga mmaksud lain.raja kecik tidak berniat membunuh bekas sultan tersebut walaupun itu adalah musuh besarnya, namun bekas sultan ituk tidak senang hati karena baginda itu terlalu baik dan bekas sultan itu meminta untuk di bunuh.tengku tengah dengan abangnya tengku sulaiman mengadakan mufakat untuk mengambil tahta kerajaan johor dari tangan raja kecik, dengan mempergunakan opu-opu Bugis, Daeng perani, Daeng Celak, Daeng Menambun,dan Daeng Melewa opu-opu menyambut baik permintaan sultan sulaiman putera Sultan Abdul Jalil Riayat Syah.orang-orang ini ingin balas dendam karena raja kecik telah ingkar janji di saat di bengkalis sewaktu ingin menyerang johor.

Dari tahun 1721-1722 berlaku peperangan antara raja kecik dan tengku sulaiman yang di bantu oleh opu bugis yang lima saudara. Pertempuran berlaku di antara angkatan perang bugis dengan angkata pperang raja kecik.pada akhirnya raja kecik kalah dan mundur kembali ke siak, pada tahun 1723 tengku sulaiman dinobatkan sebagai sultan johor yang ke 13 dengan gelar Sultan Sulaiman Badrul Alam Syah pada tahun 1722-1760. Raja kecik menggalami kekalahan sebanyak empat kali dan mendapat kan kemenangan satu kali.

Dihati raja kecik ingin membalas dendam untuk merebut kembali kerajaan johor riau yang merupakan warisan dari ayahandanya.serangan sering dilakukan kepulau bintan tempat bertahta sultan sulaiman dengan raja mudanya namun serangan itu gagal karena pertahanan sultan sulaiman di bantu oleh orang-orang bugis, Sultan Pemimpin Kerajaan Siak (1723-1946). Maka dari itu peperangan ini tidak akan pernah selesai, yang menggakibatkan banyak nya memakan korba dari kedua belah pihak.

Akhirnya raja kecik gelar sultan abdul jalil rahmat syah dengan sultan sulaiman badrul alam syah melakukan perdamaian dan menghentikan permusuhan dan peperangan, yang di aksikan oleh opu-opu bugis, orang-orang besar kerajaan johor serta orang besar dari kerajaan siak, maka dari itu raja keci menyerahkan regalia kerajaan johor riau kepada sultan sulaiman dan kerajaan johor riau di serahkan kepada raja kecik.

Sumber / Daftar Pustaka

http://ms.wikipedia.org/wiki/Sultan_Abdul_Jalil_Rahmat_Shah. Diakses pada tanggal 23 September 2014 Jam 20:10.


Nizami Jamil, dkk. 2010. Sejarah Kerajaan Siak. 

Pekanbaru: Lembaga warisan budaya melayu Riau.

No comments:

Post a Comment